23 August 2016

A Family Club, Liverpool Football Club

Sander Westerveld, Stephane Henchoz, Sami Hyypia, Jami Carragher, Patrick Berger, Dietmar Hamman, Danny Murphy, Jamie Redknapp, Vladimir Smicer, Steven Gerrard, Robbie Fowler, Emile Heskey, serta Michael Owen adalah sederet nama yang masih tersimpan rapi dalam long term memory saya, meskipun pada saat itu mereka hanya mampu membawa tim mereka finish di urutan ke 4, tapi justru dimusim inilah titik awal tumbuhnya rasa cinta saya terhadap mereka, dalam satu klub sepakbola bernama LIVERPOOL FOOTBALL CLUB (LFC) 
Periode semester akhir tahun 1999, di usia saya yang masih terbilang sangat remaja, LFC telah berhasil membuat saya jatuh cinta, pada tahun ini Liga Inggris belum terlalu dilirik oleh media, kalah pamor dari Liga Italia yang bertaburan bintang bintang sepakbola. Stasiun TV pun hanya menyiarkan pertandingan secara tidak langsung, seingat saya karena orang tua mempunyai usaha agen suratkabar dan majalah, dari situ saya banyak mendapatkan informasi, terutama tentang olahraga. Salah satu majalah olahraga yang terlaris saat itu adalah majalah BOLA, semua berita olahraga diulasnya dan terkhusus pada olahraga sepakbola, saya kurang begitu mengingat berita apa yang pertama kali saya baca mengenai LFC tapi dengan membaca ulasan hasil pertandingan mereka, saya sudah bisa berimajinasi betapa ciamiknya permainan para legenda ini. Sayangnya saya tidak bisa untuk mengkoleksi majalah ini dikarenakan majalah ini selalu habis terjual. Anthem You’ll Never Walk Alone berhasil membuat bulu kuduk saya merinding ketika pertama kali saya mendengarnya berkumandang melalui stasiun TV, yah anthem ini tidak pernah absen dinyanyikan para pendukung LFC ketika akan bertanding dan ketika pertandingan memasuki menit menit akhir. Anthem ini pula yang menjadi Slogan klub berlambang burung Liver ini yaitu YNWA. 
LFC bukan klub pertama yang saya kagumi, melainkan Juventus hal ini dikarenakan pamor Liga Italia di Indonesia lebih bagus ketimbang Liga Inggris, dan Televisi nasional pun lebih banyak menyiarkan pertandingan dari Liga Italia. Awal mula saya gemar olahraga sepakbola ini pun ketika perhelatan piala dunia 1994, Italia adalah andalan saya saat itu (sampai sekarang), meskipun saat itu belum banyak mengenal pemain-pemain sepakbola.
Saya sempat kehilangan informasi ketika siaran Liga Inggris menghilang dari kancah pertelevisian nasional, saya jadi kurang update berita tentangnya, semenjak saya memasuki Sekolah Menengah Atas, saya lebih update berita mengenai perkembangan olahraga Bola Basket, yah di SMA saya gak lagi bermain bola dikarenakan lebih memilih ikut seleksi tim basket SMA. Setelah tamat SMA fokus saya terhadap olahraga mulai berkurang, olahraga yang saya lakukan pun hanya jogging, tapi keputusan saya melanjutkan kuliah di Jogjakarta membuat saya berpaling dari olahraga Bola Basket ke Olahraga Futsal. 
Final Istanbul 2005 mungkin adalah momen kebangkitan pendukung LFC, kemenangan dramastis LFC atas AC Milan membuat seluruh fans yang dulunya hanya sekedar suka menjadi militant termasuk saya, bahkan banyak fans AC Milan yang berpaling menjadi fans LFC setelah apa yang mereka saksikan dalam pertandingan itu. Semenjak saat itu kegemaran saya akan sepakbola kembali mencuat, saya mulai mencari cari informasi mengenai fan base Liverpool di Indonesia, mengoleksi beberapa pernak pernik LFC, sampai ketemu dengan kelompok supporter LFC di Indonesia dengan nama BIGREDS_IOLSC, dan pada tahun 2009 saya resmi terdaftar sebagai anggotanya di regional Jogjakarta. 
Awal saya menjadi member di BIGREDS di Jogja, kegiatan nonton bareng (nobar) saat itu masih berpindah-pindah, tapi tidak mengurangi euphoria ketika nobar sesama pendukung LFC, mau kalah, seri ataupun menang para pendukung ini tetap setia mempertahankan atmosfer kemeriahan nobar, hal ini membuat saya semakin jatuh cinta dan mencoba memaknai apa arti support ini untuk LFC. Mulai dari nge chants bareng saat nobar, traveling bareng di waktu jeda liga, dan masih banyak lainnya. Sampai saat ini banyak hal yang saya pelajari dari para pendukung LFC ini terutama member BIGREDS. 
LFC bukan hanya sebuah klub bagi para pendukungnya, tapi merupakan keluarga, itulah salah satu pelajaran yang dapat saya ambil semenjak bergabung menjadi member BIGREDS. #YNWA

20 October 2013

Belajar Motret


14 July 2010

OSI Layer

Assalamu Alaikum...
heyyyyy semuaaaa
dah lama nih gak update tulisan di blog, jadi kangen juga ma blog ini. sekarang mau coba-coba update tapi dengan topik baru hehehehe yaitu dunia teknologi informasi dimulai dari yg dasar dulu yaitu jaringan komputer, dimana dalam sebuah jaringan komputer dibutuhkan OSI Layer untuk saling berkomunikasi nah tulisan dibawah ini sedikit jelasin tetnatang OSI Layer jadi silahkan disimak ajah yah heheheheh :D

Sejarah

OSI merupakan kepanjangan dari Open System Interconnection Di tahun 1984 ISO (Internasional Standarizaation Organization) mengeluarkan solusi untuk memberikan standarisasi kompabilitas jaringan-jaringan sehingga tidak membatasi komunikasi antar produk maupun teknologi dari vendor yang berbeda. Dan faktanya OSI merupakan referensi yang telah digunakan mereka dan disederhanakan menjadi TCP/IP model yang akan kita bicarakan lebih lanjut adalah Layer dalam OSI Model.

Model OSI Layer

Model OSI terdiri dari 7 layer :
7. Application
6. Presentation
5. Session
4. Transport
3. Network
2. Data Link
1. Physical

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer application sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai application. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

Fungsi masing-masing Layer OSI

1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Physical Layer Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem

2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Data Link Layer Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
• Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
• Mendeteksi Error
• Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
• Mengendalikan aliran
Network Layer Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Transport Layer Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Session Layer Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Presentation Layer Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Application Layer Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

itu dulu sekilas tentang OSI Layer, kurang lebihnya mohon maaf yah, smoga bermanfaat bagi kita semua Amiiinnn


Referensi:
http://disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/
http://idisastra.blogspot.com/2009/03/pengertian-osi-layer-dan-sejarahnya.html
http://dedenthea.wordpress.com/2007/11/13/apa-itu-7-layer-osi-dalam-jaringan/
Home

My Social Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Path
Powered by Blogger.

Popular Posts

 

Visitors

Website counter
 

Blogroll

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger